BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Mahaindah dan Mahacantik. Mulut lelah untuk mengucap syukur, hati lemas menanggung perjuangan, raga apalagi! Tetapi Dia tidak pernah melihat kelemahan hamba-Nya sebagai dosa, melainkan alpa yang harus diampuni.
Shalawat dan Salam semoga terlimpah curah selalu kepada arwah dan raga Kanjeng Tuan Nabi yang budiman; Muhammad Rasululloh Saw, keluarga ahli bait yang mulia dan suci serta para sahabat, ulama, para wali, salihin-salihat, mu’minin-mu’minat, muslimin dan muslimat dimana saja mereka berada.
Sebuah Novel yang sudah saya rintis sekian lama akhirnya rampung pada bulan Ramadhan 1429 Hijriyah yang penuh berkah. Bertepatan dengan tahun 2008 bulan September. Sebuah upaya yang sangat melelahkan setelah jatuh bangun menambal dan memperbaiki kekurangan isinya disana-sini.
Awalnya saya berpikir, bisa membuat sebuah buku fiksi seperti ini dengan tampilan yang agak berbeda dengan buku-buku fiksi lain pada umumnya, yaitu semasa masih aktif kuliah di Fakultas Tarbiyyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate dulu. Sejak itu saya sudah memulai menulis dengan judul yang berbeda-beda; Pertama kali saya gunakan judul ARIF MENCARI CINTA, tetapi setelah jauh melangkah judul itu saya rubah; CINTA BERPENDAR DI ATAS BUMI MAKARA, namun lagi-lagi saya rombak total judul dan sebagian besar isinya karena tidak konek dengan maksud awal; mengungkap rahasia cinta dalam pencarian.
Atas hidayah dan pertolongan Allah jua, akhirnya judul dan isi yang sekarang ada di tangan pembaca bisa rampung dengan baik. Didasari beberapa pertimbangan sederhana, Pertama ; untuk menyederhanakan maksud dan tujuan pembaca mengambil kesimpulan, maka proses penuturan kisah dalam Novel ini tidak monoton bercerita persoalan cinta, tetapi dipadukan dengan kebudayaan masyarakat Kur dan perjuangan manusiawi dalam menggapai tujuan dengan pernak-perniknya dan warna tersendiri sebagai implementasi keindahan lain milik Tuhan.
Kedua; sebagai pendukung pertimbangan awal itu, maka Novel ini dibagi perdua bagian; bagian pertama merupakan kisah yang langsung dituturkan oleh sang tokoh! Sehingga bagi setiap pembaca, seakan-akan ia sendiri yang menjalani proses-proses itu. Sementara, bagian kedua menganut gaya penuturan pasif. Artinya, kisahnya sudah dituturkan orang kedua dan atau orang ketiga, bukan lagi pelaku atau orang pertama. Maksudnya adalah agar di bagian ini pembaca bisa memetik hikmah secara lengkap dan lebih mendalam.
Ketiga; sebagai pengayaan pada dua bagian akhir Penulis menyertakan bacaan suplemen dari kisah cinta yang mengharu-birukan rasa yang terambil dari karya agung sufi terkenal Fariduddin Al Athar tentang kisah cinta Syech San’an dan gadis Rumawi bernama Cahaya Matahari. Disudahi dengan Munajat.
Semoga paket Novel ini menjadi sesuatu yang berguna dalam menambah referensi penghayatan terhadap nikmat tertinggi Tuhan yang disebut cinta, sehingga kita semua mewarnai hidup ini dengannya; mencintai karena Allah dan membenci karena-Nya jua.
Kemudian selain dari pada itu, saya menekankan kepada Pembaca yang budiman bahwa isi novel ini bukan pengalaman seratus persen dari seseorang tokoh; justru itu tidak bisa disebut sebagai Novel fakta. Dan juga, tidak dikatakan fiktif seratus persen karena ada beberapa hal yang benar-benar fakta. Saya akan sebutkan biar Pembaca sekalian tidak bingung;
a. Sejarah dan adat istiadat masyarakat Kur dan beberapa tempat yang disinggung sebagai bagian dari alur Novel ini memang benar-benar ada dan termasuk fakta.
b. Keberadaan tokoh pelengkap dari runutan keturunan tokoh utama (Muhammad Sobaruddin) dari jalur Raut Sinen, Leba Surein, Qua, kemudian informasi sekilas dengan marga Boiratan dan lainnya dalam isi Novel ini memang benar-benar ada. Hanya saja, proses penulisan ini dikaburkan pada tokoh utama sehingga tidak ada klaim bahwa isi novel ini murni pengalaman seseorang.
c. Pengalaman interaktif dari tokoh utama; meliputi latar belakang pendidikan dan karier memang murni merujuk kepada pengalaman Penulis sendiri agar lebih terfokus dalam merangkum tujuan utama.
d. Dalam beberapa hal, Penulis menyertakan catatan kaki pada beberapa kata maupun tempat serta nama sehingga bisa dirujuk dari sumbernya yang lebih autentik.
Hal ini harus saya kemukakan pada Pengantar ini sehingga melepaskan Penulis dari tuntutan dan klaim yang tidak seharusnya ada akibat terbitnya Novel ini, karena beberapa teman dan kenalan pada saat membaca naskah awal sempat mengajukan pertanyaan ; apakah Novel ini adalah akumulasi dari pengalaman hidup penulis sendiri? Maka sekali lagi saya jawab tidak seratus persen seperti yang sudah dikemukakan di atas.
Demikian, sebelum disudahi saya persembahkan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada semua yang menginspirsi lahirnya karya ini. Kepada ayah bunda, semoga Allah SWT mengasihi kalian seperti kalian mengasihani nanda semasa kecil. Kepada kedua adik saya yang merelakan masa muda mereka terenggut untuk studi kakak mereka; Fiqih Maruf dan Anwar Zadat semoga Allah menunjuki kalian jalan kembali yang lurus kepada agama-Nya.
Kepada guru-guru saya di SD hingga Perguruan Tinggi; Bapak J.Renhoran, Bapak Santiasa Boyratan, Johanis Samderubun, J. Yamlean, Taher Maswatu (Almrhm), A.Kadir Rettob, M. Rumles (Almrhm), Dahlan Ohoirenan, M.Lutfi Ohoirenan.
Kepada dosen-dosen saya; M. Yahya Misbah MA (Sekarang sudah dimana Pak setelah tidak lagi menjabat Ketua STAIN? ), Drs. Abdjan Yahya. M.Ag, DR. M. Ishom Yoesqy, MA (Biar sudah ditarik kembali oleh Departemen Agama RI Pusat tapi lihat-lihat kami yang di Ternate juga, yah Pak!), DR. Abd. Rahman Marassabesy, MA (Terima kasih atas bimbingannya dalam menuntaskan Skripsi Tasawwuf saya) Bpk DR. Yunus Namsa, Msi, Bpk Adnan Mahmud, MA, Sahjad M. Aksan MA, Dra. Junaena Misbah, Sulaeman L Azis, Msi, Jubair Sitomorang, MA, Dra. Basaria Nainggolan MA, Hamzah Giling MA. Pak Dosen yang guyonan filsafatnya merontokkan nyali Bapak DR. Syarifuddin Ghazal M.Si.
Kepada seluruh civitas akademika STAIN Ternate. Kepada Dosen dan orang paling berjasa mengenalkan dasar-dasar jurnalistik praktis kepada saya; Bapak DR. Arifin Rada, SH, MH saya ucapkan banyak terima kasih atas jasanya tidak sanggup saya balas. (Maaf Pak! saya masih merepotkan dengan harus meminta sambutannya, he he).
Kepada Kanda Ust. Nawawi Saidi Karit, SHI dan istrinya Nurul’aini Hanafi serta dua ponakan saya yang cakep dan menawan Muhammad Fikri Haikal Annawawi dan Siti Kholila Humaira Annawawi, Abang Ali Lafuku dan istri Kak Ida Boiratan serta anak-anak; Jana (Almrhmh), Alan, Dafi, Wati dan Hilda, Abang Djen Boyratan dan istri, Om Muhammad Mardjan Rumagorong (Almrhm) dan Mama Ani serta anak-anak, Bapak Dayan Rumagorong dan Mama Fifa, Om Hairan dan Mama Bayu, Om Timo Salea dan Tante Ida Halim, Bapak Moh. Kasim Mafinanik dan Ny. Kaida Boyratan, Djuanda Boyratan (Almrhm) dan istri Ny. Eta Boyratan, Bapak Rustam Djohar dan Mama Ben, Abang Azis Fidmatan, S.Sos, M.Si dan Mba Yuni. Saudara-saudariku; Abdu, Abdul Hamid, Dali, Jamal, Cen, Erawati, Jamalia, Innoi, Nona, Sari dan segenap kelompok pelajar mahasiswa Kur di Ambon, khusus di Batu Tagepe.
Kepada komunitas mahasiswa Kur Fak Fak, Eman, Muh. Ali, Ema, Jani, Rizal, Safarudin, Abd. Salam, Abd. Latif, Saifudin, Mohrani, Erfina, Inda, Ona, Siti, Orip, Aci, dan lain-lain. Selamat berjuang untuk menuntaskan misi cita-cita (semoga sukses selalu). Tidak lupa juga karya ini kupersembahkan kepada adik yang gigih berjuang Fatma Letsoin (Kamu satu-satunya contoh terbaik Srikandi negeri Kilsoin yang megalir bagai air, merambah menembus dinding tradisi beku untuk menuntut ilmu di tanah Jawa. Saya bangga padamu).
Juga untuk mengenang Shandra di tahun 1999-2000 (semoga selalu bahagia bersama keluargamu). Dan spesial kutulis sebagai bunga pengharum pusara cintaku dalam kenangan yang lahir pada 2001 dan wafat pada hari Rabu malam tanggal 11 Nopember 2009 sekitar pukul 23.30 WIT. Juga untuk segenap mereka yang bersungguh-sungguh di jalan cinta, semoga Allah ridha dan menuntaskan misi mulia itu di dalam agama-Nya!
Spesial Novel ini kutulis sebagai hamparan mutiara menanti calon bidadari yang kelak mendampingi hidupku, yang sampai saat ini sosoknya masih menjadi rahasia bagiku dimana pun dia berada, (Semoga Allah mempertemukan kami dalam nuansa kesucian, saling mencintai dan membenci karena Allah semata, bukan harta, bukan rupa, bukan pangkat dan jabatan tetapi karena agama).
Kepada teman-teman di HIPMMAT Ternate, (bagaimana kegiatannya kini? ) kepada akhi dan ukhti para aktivis da’wah kampus (LDK) Al Ishlah STAIN Ternate dan Babussalam Unkhair Ternate, teman-teman di KAMMI/ KAMDA Maluku dan Maluku Utara, para aktivis kajian kiri dan kanan yang sempat bersentuhan dengan Penulis. Teman-teman di HMI MPO dan HMI DPO, PMII dan IMM baik di Maluku utara, Maluku, maupun Tual Maluku Tenggara.
Kepada Bpk Taraweh Djamaluddin Pemimpin Redaksi Harian Cermin Reformasi (Almrhm), Sobat-sobat saya para jurnalis yang tidak kenal lelah memperjuangkan kebenaran lewat ujung pena mereka; Burhan Hi. Ismail, Syahril Siradju, Wati, Udin, Uni, Alex, Lismawati, Ahyar Hanubun, Fatmawati dan lain-lain yang tidak habis-habisnya saya sebut walau ditambah beberapa buku lagi.
Kepada peserta Tranning Infestigative Report Jurnalisme Pice BBC World Service Manado angkatan 2005; yang juga turut menginspirasi penulisan Novel ini (saya sudah menulis! Bagaimana dengan teman-teman yang lainnya?)
Kepada guru-guru non formal saya yang dari mereka saya banyak belajar hal-hal yang tidak biasa. Kepada para sufi, para wali, para syuhada dan sholihin saya sampaikan do’a dan perantara semoga Ridha Allah menyertai usaha ini.
Akhirnya dari lubuk hati yang paling dalam saya sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang tidak berkenan dalam penulisan Novel ini, karena maksud saya tidak menghendaki ada kebencian yang lahir setelah membacanya melainkan cinta. Semoga bermanfaat, terima kasih sebanyak-banyaknya atas bantuan berbagai pihak yang memungkinkan karya ini bisa terpublikasi. Kepada Penerbit Yayasan Fatsual Mandiri saya ucapkan terima kasih atas kesediaan mempublikasikan karya ini. Semoga Allah membalas jasa baik kalian semuanya. Ma’assalamah wal afwu minkum.
Syahril Rumagorong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar